Menjaga keamanan data di data center merupakan prioritas utama bagi banyak perusahaan. Kegagalan dalam sistem keamanan, khususnya dalam penanganan kebakaran, bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar, termasuk kerusakan data, peralatan mahal, hingga kehilangan pelanggan. Oleh karena itu, memilih fire suppression system yang tepat menjadi langkah krusial untuk menghindari risiko kebakaran di lingkungan data center.
Apa itu Fire Suppression System?
Fire suppression system adalah sistem yang dirancang untuk memadamkan api secara otomatis atau semi-otomatis saat kebakaran terdeteksi. Sistem ini menjadi elemen penting di area yang menyimpan perangkat sensitif seperti data center. Fire suppression system berbeda dengan sistem pemadam kebakaran konvensional, karena dirancang khusus untuk melindungi perangkat elektronik dan menghindari kerusakan yang disebabkan oleh air.
Mengapa Data Center Membutuhkan Fire Suppression System yang Tepat?
Data center memiliki kebutuhan keamanan yang spesifik karena tingginya risiko kebakaran akibat perangkat elektronik yang menghasilkan panas berlebih. Selain itu, data center menyimpan data berharga dan perangkat berbiaya tinggi. Menggunakan fire suppression system yang tepat dapat:
- Mencegah kerusakan perangkat akibat air atau bahan pemadam yang tidak sesuai.
- Menjamin keberlanjutan operasional tanpa terganggu oleh downtime akibat kebakaran.
- Memastikan keselamatan personel yang bekerja di area data center.
Kriteria Memilih Fire Suppression System untuk Data Center
Dalam memilih fire suppression system untuk data center, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah panduan lengkapnya:
1. Jenis Media Pemadam Api
Ada beberapa jenis media pemadam api yang biasa digunakan dalam fire suppression system untuk data center:
- Gas FM-200: Gas ini cepat memadamkan api tanpa meninggalkan residu dan aman bagi perangkat elektronik. FM-200 bekerja dengan menyerap panas dari api, sehingga memutus rantai penyebab kebakaran.
- Novec 1230: Media pemadam ini merupakan solusi yang ramah lingkungan dan efektif dalam mengatasi api tanpa merusak peralatan elektronik.
- CO₂: Gas CO₂ sering digunakan di ruangan tertutup karena bisa memadamkan api dengan cepat. Namun, karena gas ini dapat berbahaya bagi manusia, penggunaannya harus diatur dengan hati-hati dan sesuai standar keselamatan.
2. Respons Deteksi Kebakaran yang Cepat
Sistem deteksi kebakaran yang terintegrasi dengan fire suppression system perlu memiliki respons yang cepat agar api bisa ditangani sejak dini. Teknologi deteksi yang biasanya digunakan meliputi:
- Detektor panas: Mengidentifikasi kenaikan suhu abnormal di ruangan.
- Detektor asap: Mendeteksi asap di udara sebagai tanda awal kebakaran.
- Aspirating Smoke Detection (ASD): Sistem ini sangat sensitif dalam mendeteksi partikel asap kecil, sehingga mampu mendeteksi api sebelum berkembang.
3. Keamanan bagi Personel dan Peralatan
Pastikan sistem pemadam yang dipilih tidak berbahaya bagi personel dan tidak merusak peralatan elektronik. Fire suppression system yang menggunakan bahan ramah lingkungan seperti FM-200 atau Novec 1230 merupakan pilihan aman untuk data center.
4. Kemudahan Integrasi dengan Sistem Keamanan Lainnya
Data center biasanya dilengkapi dengan fire alarm system, sistem deteksi, dan kontrol lingkungan. Pilih fire suppression system yang mudah diintegrasikan dengan sistem lain agar dapat bekerja lebih efektif dalam menjaga keamanan data.
5. Kesesuaian dengan Standar dan Regulasi Keselamatan
Pastikan sistem pemadam kebakaran yang Anda pilih mematuhi standar internasional seperti NFPA 2001 atau standar lokal yang berlaku di Indonesia. Kesesuaian ini tidak hanya memastikan keamanan, tetapi juga memudahkan saat proses audit keselamatan.
Langkah-Langkah Instalasi dan Perawatan Fire Suppression System di Data Center
Setelah memilih fire suppression system yang sesuai, langkah berikutnya adalah melakukan instalasi dan perawatan berkala. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
- Gunakan jasa instalasi profesional yang memiliki lisensi resmi untuk memastikan sistem bekerja optimal.
- Lakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali untuk memastikan tidak ada kerusakan pada komponen.
- Perbarui sistem jika ditemukan teknologi baru yang lebih efektif dan efisien dalam memadamkan kebakaran.
- Simulasi kebakaran secara berkala untuk melatih respons personel dan memastikan sistem bekerja sesuai rencana.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Fire Suppression System di Data Center
- Apakah fire suppression system bisa digunakan pada perangkat elektronik lainnya?
Ya, banyak jenis fire suppression system seperti FM-200 dan Novec 1230 aman digunakan untuk perangkat elektronik lainnya selain data center, seperti ruangan server atau pusat kendali. - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan api dengan fire suppression system?
Waktu pemadaman biasanya sangat singkat, bergantung pada jenis media pemadam yang digunakan. Umumnya, sistem bisa bekerja dalam hitungan detik. - Apakah fire suppression system harus selalu diintegrasikan dengan fire alarm system?
Sebaiknya demikian, karena integrasi ini akan mempercepat deteksi dan respons kebakaran, yang sangat penting untuk area seperti data center.
Kesimpulan
Memilih fire suppression system yang tepat untuk data center adalah investasi penting bagi perusahaan. Dengan mempertimbangkan jenis media pemadam, kecepatan deteksi, keamanan bagi peralatan dan personel, serta kesesuaian dengan standar, data center akan terlindungi secara optimal dari ancaman kebakaran. Untuk instalasi dan layanan fire suppression yang handal di Indonesia, percayakan pada PT Mitra Energi Abadi, distributor resmi dan penyedia berpengalaman di bidang fire suppression system dan fire alarm system.
